TEKNIK DAN PRINSIP KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN SERTA PEMBELAJARAN
Komunikasi adalah proses terjadinya pertukaran informasi dari beberapa pihak yang menghasilkan pengertian, kesepakatan, dan tindakan bersama (Rogers & Kincaid, 1981:55). Komunikasi sangat berperan dalam proses pendidikan dikarenakan seorang tenaga pendidik membutuhkan sarana dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Terdapat dua bentuk komunikasi dalam pendidikan yaitu komunikasi intrapersonal dan komunikasi interpersonal.
Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan yang dilakukan dalam diri sendiri. Komunikasi intrapersonal pendidik dan semua individu yang terlibat dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keefektifan komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal pada konteks ini adalah bagaimana individu memahami kemampuan diri sendiri, usaha memperbaiki dan memotivasi diri sendiri. Terdapat beberapa unsur yang berkaitan dengan keberjalanan komunikasi intrapersonal, yaitu:
1. Sensasi, yaitu penerimaan pesan atau informasi melalui penginderaan,
2. Persepsi, yaitu pemberian makna terhadap pesan atau informasi,
3. Berpikir, yaitu mengolah pesan atau informasi menjadi kebutuhan dan Solusi pribadi, dan
4. Memori, yaitu penyimpanan pesan atau informasi sebagai bentuk evaluasi diri.
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal merupakan proses penyampaian dan penerimaan informasi antara satu individu dengan individu lainnya yang dilakukan secara langsung melalui tatap muka. Komunikasi pendidikan interpersonal merupakan komunikasi yang terbentuk dan terjadi dimana melibatkan satu individu dengan individu lainnya dalam ruang lingkup pembeajaran dan bertujuan dalam hal pembelajaran. Contoh komunikasi pendidikan interpersonal yang terjadi seperti komunikasi antara pendidik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran, komunikasi antar sesama peserta didik dalam hal pengelolaan, evaluasi proses pembelajaran, dan lain sebagainya.
Konsep Diri dalam Perspektif Interaksi Simbolik dan Psikologis
Menurut William D. Brooks, konsep diri merupakan persepsi atau pandangan tentang diri sendiri dari sudut pandang psikologi, sosial, dan fisik yang diperoleh melalui pengalaman dan interaksi dengan orang lain (Mahestu, 2012:28).
Konsep Diri dalam Perspektif Interaksi Simbolik
Herbert Blumer mendefinisikan interaksi simbolik sebagai sebuah proses interaksi dalam rangka membentuk arti atau makna bagi setiap individu. Dalam lingkup pendidikan, konsep diri dari sudut pandang interaksi simbolik dapat diartikan bahwa pendidik atau individu lain yang terlibat dalam proses pendidikan memiliki pandangan terhadap dirinya sendiri dan dikembangkan melalui interaksi dengan individu lain yang terlibat dalam proses pembelajaran yang sama. Sebagai contoh, peserta didik memiliki pandangan bahwa dirinya adalah individu yang mudah bergaul sehingga dia berusaha untuk akrab dengan peserta didik lainnya.
Konsep Diri dalam Perspektif Psikologis
Terdapat beberapa aspek konsep diri dari sudut pandang psikologis, yaitu:
1. Harga diri (Self-Esteem), merupakan evaluasi dan perasaan positif atau negative tentang diri sendiri (cara individu memandang dirinya sendiri). Individu yang terlibat dalam proses pembelajaran, baik pendidik atau peserta didik harus memiliki harga diri yang baik akan meningkatkan keefektivitasan dalam proses pembelajaran.
2. Pemahaman Diri (Self-Understanding), yaitu pemahaman mendalam mengenai diri sendiri meliputi kesadaran tentang emosi, nilai-nilai, kelebihan dan kelemahan. Sebagai contoh, peserta didik yang paham metode pembelajaran apa yang cocok dengannya akan mengkomunikasikan hal tersebut dengan pendidik sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.
3. Presentasi Diri, yaitu bagaimana individu memperlihatkan dirinya kepada orang lain. Sebagai contoh, seorang pendidik dipandang sebagai individu yang ramah dan mampu membuat suasana belajar menjadi menyenangkan oleh peserta didiknya.
Komentar
Posting Komentar